Difteri adalah suatu penyakit bakteri akut terutama menyerang tonsil, faring, laring, hidung dengan gejala spesifik timbulnya membran . Ada kalanya menyerang selaput lendir atau kadang konjungtiva atau vagina. Penyebab Corynebacterium diphteria (tipe gravis, mitis dan intermedius)
Gejala Difteri adalah :
- Terdapat Lesi khas sebagai suatu membran asimetrik keabu-abuan dikelilingi oleh daerah inflamasi,
- Tenggorokan sakit
- Kelenjar limfe membesar & melunak.
- Adanya oedema & pembengkakan di leher pd kasus sedang & berat (BULLNECK)
- Obstruksi jalan nafas / sesak nafas
Outbreak Response Immunization (ORI) dilaksanakan sebanyak 3 putaran. Putaran pertama dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2018 lalu. Untuk putaran kedua dilaksanakan serempak se Kota Madiun pada bulan Juli hingga Agustus 2018 dan ORI putaran ketiga dilakukan bulan November 2018. ORI Difteri perlu dilakukan 3 kali untuk membentuk kekebalan tubuh dari bakteri corynebacterium diphteriae sebagai upaya pengendalian KLB Difteri terutama di Kota Madiun.
Pelaksanaan ORI Difteri
Bagi orang tua yang memiliki putra dan putri berusia antara 1 tahun sampai kurang dari 19 tahun yang belum mendapatkan vaksin di putaran pertama ORI Difteri, tidak perlu khawatir. Lapor ke petugas kesehatan untuk mendapatkan ORI Difteri.
ORI dilaksanakan di sekolah baik TK, SD, SMP, SMA/SLTA dan Posyandu. Bagi anak yang tidak sekolah, ORI dapat dilakukan di Posyandu, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.
Pemerintah yakin melalui ORI yang tepat dan sesuai prosedur, KLB Difteri dapat kita kendalikan. Tentu perlu kerjasama dan partispasi kita semua terutama para orang tua yang mempunyai anak-anak serta upaya bersama pemerintah daerah untuk mengambil langkah cepat mengendalikan masalah KLB ini.