Hari obesitas yang diperingati setiap tanggal 4 Maret bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan kepedulian masyarakat global akan pentingnya mencegah dan mengobati
obesitas. Dengan tema global “Changing Perspectives: Let’s Talk about Obesity” dan
tema nasional “Kenali, cegah dan Atasi Obeistas untuk Hidup Lebih Sehat dan Produktif”,
peringatan Hari Obesitas Sedunia menjadi momentum untuk mengkampanyekan bahwa
obesitas adalah suatu penyakit yang dapat dicegah dan diobati.
Obesitas merupakan masalah global yang berdampak pada 2 milyar penduduk dunia
dan mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia. Pada tahun 2030
diperkirakan 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas (setara dengan
lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia. Prevalensi obesitas global lebih tinggi pada
perempuan dibanding laki-laki dan jumlah terbesar orang dengan obesitas berada di
negara berkembang, di mana beban ganda malnutrisi terus berlanjut dan sistem sangat
kurang siap dan tidak dilengkapi dengan baik untuk mengatasi obesitas dan
konsekuensinya secara efektif.
Secara global, lebih dari 160 juta tahun kehidupan sehat yang hilang disebabkan oleh
IMT yang tinggi pada tahun 2019, dan angkanya kemungkinan akan lebih tinggi setiap
tahun. Ini berarti lebih dari 20% dari semua tahun kehidupan sehat yang hilang yang
disebabkan oleh kesehatan kronis yang dapat dicegah. Jika kita ingin mengatasi PTM
yang dapat dicegah, maka keberhasilan dalam mengatasi obesitas sangat penting.
Di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terjadi peningkatan obesitas yang cukup
signifikan, dari 10,5% di tahun 2007 menjadi 21,8% di tahun 2018. Obesitas menjadi
faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, jantung, kanker,
hipertensi dan penyakit metabolik maupun non metabolik lainnya serta berkontribusi
pada penyebab kematian akibat penyakit kardiovaskular (5,87% dari total kematian),
penyakit diabetes dan ginjal (1,84% dari total kematian). Obesitas saat ini telah
digolongkan sebagai penyakit yang perlu diintervensi secara komprehensif.
Selain memberikan dampak peningkatan penyakit tidak menular, obesitas juga
berdampak pada kerugian ekonomi yang dipicu oleh biaya perawatan penyakit
komorbiditas obesitas yaitu penyakit tidak menular yang memang memerlukan biaya
tidak sedikit. Pada masa pandemi COVID 19 ini, penyakit tidak menular termasuk
obesitas merupakan penyakit penyerta atau komorbid yang meningkatkan risiko
kematian pada penderita COVID 19
Obesitas merupakan masalah multifaktor. Peningkatan asupan energi, perubahan pola
makan dari tradisional ke modern, urbanisasi dan penurunan aktivitas fisik, semuanya
berperan terhadap peningkatan obesitas. Faktor tersebut didukung oleh kontribusi
faktor lain seperti aspek sosial ekonomi, budaya, perilaku dan lingkungan. Obesitas juga
dipicu oleh kurangnya aktivitas fisik berkaitan dengan fenomena khas daerah urban yaitu
berkurangnya ruang publik yang dapat dimanfaatkan sebagai arena bermain dan
berolahraga. Kemudahan mengakses sarana modern berteknologi tinggi juga menjadi
faktor penyebab kurangnya aktivitas fisik remaja terutama di daerah perkotaan.
Hari Obesitas Sedunia saat ini, kita membangun momentum itu untuk mengubah cara
pandang semua pihak terhadap obesitas dan segera mengambil peran secara bersamasama agar menjadi tindakan yang efektif. Dengan semangat “Changing Perspectives:
Let’s Talk about Obesity” kita mulai ajak semua pihak untuk berdiskusi, membahas dan
berbagi pandangan tentang obesitas dan mengambil tindakan nyata yang efektif untuk
mengenali, mencegah dan mengatasi obesitas untuk hidup lebih sehat dan produktif.